Indonesia
memiliki kekayaan budaya yang melimpah dari Sabang sampai Merauke. Keragaman
adat Indonesia mewarnai setiap tempat wisata yang ada di Kepulauan Nusantara.
Bermacam-macam wisata budaya memiliki keunikan tersendiri dan memberi ciri
khusus pada karakter masyarakat tersebut. Hal tersebut mendorong bagi
terciptanya iklim wisata budaya yang unik disaat beragam wisata modern kian
menjamur di tanah air.
Provinsi Banten
merupakan salah satu provinsi termuda di Indonesia. Provinsi Banten menemukan
bentuknya yang sekarang melalui
perkembangan sejarah yang panjang, berbagai pengaruh telah ikut mewarnai
kehidupan dan budaya masyarakat, mulai dari pola kepercayaan, teknologi sampai
kepada berbagai jenis seni yang muncul di berbagai wilayah yang ada di Banten. Masyarakat
Banten harus menyadari dan percaya diri bahwa seni budaya yang dimilikinya
memiliki potensi yang sangat luar biasa dan sejajar dengan seni-seni budaya
lainnya yang sudah terkenal.
Salah satunya di
wilayah Provisi Banten yang memiliki
budaya yang bermacam-macam dan berada di wilayah tertentu. Salah satu wisata
adat yang terkenal di Indonesia adalah perkampungan suku Badui di provinsi
Banten. Seperti contoh pola hidup masyarakat Badui yang sampai saat ini tidak
pernah berubah karena mereka ingin mempertahankan kekhasan mereka sebagai
masyarakat yang unik, lain daripada masyarakat lain. Karena itu, Badui telah
dijadikan salah satu aset wisata Banten, bahkan aset nasional yang perlu
dipertahankan dan dipelihara.
Contoh lainnya
seperti pada Masyarakat adat Kasepuhan Cisitu Kabupaten Lebak Banten Selatan
itu menyebut acara yang dilangsungkan setiap setahun sekali tersebut dengan
"Seren Taun". Kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian upacara
dalam rangka syukuran kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala kenikmatan yang
telah diberikan selama satu tahun, terutama setelah warga melaksanakan panen
hasil pertanian. Upacara adat tersebut merupakan bentuk syukuran atas segala
hasil pertanian dalam bentuk panen padi, pisang, cengkeh dan berbagai hasil
pertanian warga terutama padi sawah dan ladang selama satu tahun. Komunitas
adat dan budaya ’seren taun’ tersebut harus bisa dipertahankan sebagai aset
budaya Banten, sebagai daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Ada pula Bendungan
Pamarayan yang mulai di bangun oleh
pemerintah kolonial Belanda pada tahun
1905, sebelumnya di daerah ini telah di bangun jaringan-jaringan irigasi kecil
sederhana. Irigasi tertua adalah yang di bangun oleh Sultan Ageng Tirtayasa
pada sekitar abad ke 17. Bendungan ini juga dapat dijadikan sebagai aset wisata
provinsi banten.
Selain itu,
masih banyak beberapa tempat yang memiliki sejarah dan kekhasan budaya banten
yang dapat dijadikan sebagai asset wisata provinsi banten seperti karang
taraje, karang bolong, pantai anyer, pantai tanjung lesung, taman wisata ujung kulon , dan masih banyak
lagi yang lainnya.
Dengan demikian, semakin banyaknya kebudayaan khas Banten yang ada, maka semakin banyak juga tempat-tempat tersebut yang dapat dijadikan aset wisata Provinsi Banten. Agar dapat melestarikannya dan masyarakat lainnya lebih tau tentang tempat itu dan dapat mengunjunginya.
Dengan demikian, semakin banyaknya kebudayaan khas Banten yang ada, maka semakin banyak juga tempat-tempat tersebut yang dapat dijadikan aset wisata Provinsi Banten. Agar dapat melestarikannya dan masyarakat lainnya lebih tau tentang tempat itu dan dapat mengunjunginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar