Sabtu, 29 Desember 2012

Pahlawan Nasional: R. OTTO ISKANDAR DINATA)


R. OTTO ISKANDAR DINATA (1897-1945)
Pahlawan Nasional
(Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973)

Otto Iskandardinata lahir di Bandung pada tanggal 31 Maret 1897. Setelah menamatkan Sekolah Dasar ia melanjutkan pelajaran ke sSekolah Guru dan kemudian ke Sekolah Guru Atas di Purworejo. Sesudah selesai, ia diangkat menjadi guru di Banjarnegara, kemudian pindah ke Pekalongan. Di kota ini Otto diangkat menjadi anggota Budi Utomo dan tak lama kemudian diangkat sebagai wakil Budi Utomo dan Dewan Kota. Dalam dewan itu ia seringkali mengkritik pengusaha-pengusaha perkebunan Belanda yang bertindak kasar dan sewenang-wenang terhadap petani. Karena bertengkar dengan Residen Pekalongan, ia pindah ke Jakarta dan mengajar di Peguruan Muhammadiyah. Di samping itu, ia duduk pula dalam Paguyuban Pasundan, mula-mula sebagai anggota Pengurus Besar, kemudian menjadi ketua. Berkat pimpinannya Paguyuban dan Pasundan menjadi maju, sehingga berhasil mendirikan sekolah, bank, dan sebagainya yang bermanfaat untuk rakyat banyak. Pada tahun 1930 Otto diangkat menjadi anggota Volksraad sebagai wakil Paguyuban Pasundan. Pidato-pidatonya dalam Volksraad tak henti-hentinya mengecam Pemerintah Belanda. Karena itu, ia sering disuruh berhenti  waktu sedang berpidato.

Atas usaha Otto Iskandardinata Paguyuban Pasundan bergabung dengan Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Ketika pada tahun 1939 terbentuk Gabungan Politik Indonesia (Gapi), Paguyuban Pasundan pun menjadi anggota Gapi. Pada masa pendudukan Jepang organisasi itu dilarang berdiri. Karena itu, Iskandardinata memindahkan kegiatan ke bidang lain, yakni bidang kewartawanan dengan cara menerbitkan surat kabar Warta Harian Cahaya. Pada masa itu pula ia diangkat menajdi anggota Jawa Hokokai, kemudian menjadi anggot Cuo Sangi In. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, ia duduk dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan turut serta menyusun Undang-Undang Dasar 1945

Sesudah Negara Republik Indonesia berdiri, Otto Iskandardinata ikut membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Dalam Kabinet Presidensiil, ia diangkat menjadi Menteri Negara. Pada bulan Oktober 1945 ia diculik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan kemudian dibunuh di Mauk (Banten) pada tanggal 20 Desember 1945. Pada tahun 1957 makamnya dipindahkan ke Bandung.


Sumber: Album Pahlawan Bangsa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar