Kamis, 03 Januari 2013

Masalah Mimpi

Di dalamnya terdapat 9 jawaban:
  1. Ada tiga hal yang dilihat seseorang dalam tidurnya:
    Pertama: ar-ru'ya, yaitu mimpi yang berasal dari Allah Taala, tetapi kebanyakan yang dilihat adalah sesuatu yang baik.
    Kedua: al-hilm, yaitu mimpi yang berasal dari permainan setan terhadap seseorang, terkhusus jika dia tidur dalam keadaan tidak suci, atau tidur tanpa berdzikir kepada Allah.
    Ketiga: hadist an-nafs, yaitu mimpi yang dilihat seseorang dalam tidurnya berupa sebagian gambaran atau kejadian yang kebanyakan karena penngaruh pikirannya di saat terjaga, misalnya sesuatu yang dia angan-angankan. Demikan juga, hal itu terjadi sebagai akibta banyak makan sehingga sulit bernapas dan sebagainya.
    Perhatian: Banyak orang tidak bisa membedakan antara mimpi, karena permainan setan dan mimpi yang benar. Akibatnya, dia menjadi cemas dan sedih karena sesuatu yang dia lihat dalam tidurnya. Padahal, itu berasal dari wahyu setan.
  2. Tanda mimpi  buruk yang terjadi  karena permainan setan:
    ● Seseorang melihat pemandangan simpang siur dalam tidurnya, tidak diketahui awal dan akhirnya
    Sebagian orang tertimpa penyakit tertentu, lalu dia melihat dalam tidurnya sesuatu yang sesuai dengan penyakitnya. Misalnya orang yang terserang asma, lalu dia melihat sungai dan salju dalam tidurnya. Atau juga orang yang terserang demam, lalu dia melihat matahari dan api.
    ● Atau melihat sesuatu yang terkadang menimpa dirinya di saat terjaga.
    Dan sebagainya.

  3. Adab-Adab menurut syariat ketika menjumpai mimpi buruk:
    * Memohon perlindungan kepada Allah dari keurukan mimpi yang dilihatnya tiga kali
    * Memohon perlindungan kepada Allah dari kejadian setan tiga kali
    * Meludah ke kiri tiga kali
    * Mengubah posisi tidur
    * Tidak menceritakan mimpinya kepada orang lain
    * Tidak mencari penafsirannya
    * Mengerjakan shalat setelah mimpi
    * Meyakini bahwa mimpi tersebut tidak pernah dapat membahayakannya
    * Memohon kebaikannya kepada Allah

  4. Adab-adab menurut syariat ketika menjumpai mimpi baik:
    * Meyakini bahwa mimpi tersebut berasal dari Allah
    * Memuji Allah Taala atas mimpi tersebut
    * Mencari penafsirannya
  5. Tanda-tanda mimpi baik:
    * Tidak terdapat hal-hal yang termasuk dalam tanda-tanda mimpi buruk, sebagaimana yang telah dikemukakan.
    * Orang yang bermimpi itu dikenal sebagai orang yang jujur dalam perkataanya
    * Mengetahui awal dan akhirnya, sehingga tidak terputus-putus yang tidak ada hubungannya di antara bagiannya
    * Mimpi tersebut berupa kabar gembira dengan pahala atas ketaatan atau peringatan dari kemaksiatan
  6. Masalah: Haram berdusta ketika menceritakan mimpi. Hal itu adalah dosa besar. Rasulullah SAW bersabda, "Di antara bentuk kedustaan adalah seseorang menyatakan melihat langsung sesuatu yang tidak dilihatnya." (HR Bukhari)
  7. Siapakah yang boleh ditanyai mengenai ta'bir mimpi?
    Yaitu orang yang terpecaya ilmu, agama, dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang kalian bermimpi, maka jangan menceritakannya kecuali kepada orang yang bisa dimintai nasihat dan berilmu." (HR Al-Hakim dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi)
  8. Perhatian: Seorang muslim semestinya menghindari sikap berlebih-lebihan dalam masalah ini. Hendaknya ia tidak terlalu memikirkan mimpi-mimpi kosong dan tidak banyak menanyakannya. Selain itu, janganlah menanyakan kecuali mimpi yang memang layak untuk diketahui ta'birnya. Kalaupun tidak menanyakannya secara mutlak, maka tidak apa-apa.
  9. Peringatan: Tidak ada dalil Rasulullah SAW tentang disyariatkannya membaca surat atau dzikir tertentu, agar seseorang bisa mendatangkan mimpi baik. Semmua anggapan tersebut adalah bid'ah.

Sumber: Ensiklopedi Mini Muslimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar