Sabtu, 10 November 2012

Mempromosikan Budaya Banten Sebagai Aset Wisata


Indonesia memiliki kekayaan budaya yang melimpah dari Sabang sampai Merauke. Keragaman adat Indonesia mewarnai setiap tempat wisata yang ada di Kepulauan Nusantara. Bermacam-macam wisata budaya memiliki keunikan tersendiri dan memberi ciri khusus pada karakter masyarakat tersebut. Hal tersebut mendorong bagi terciptanya iklim wisata budaya yang unik disaat beragam wisata modern kian menjamur di tanah air.
Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi termuda di Indonesia. Provinsi Banten menemukan bentuknya yang sekarang melalui  perkembangan sejarah yang panjang, berbagai pengaruh telah ikut mewarnai kehidupan dan budaya masyarakat, mulai dari pola kepercayaan, teknologi sampai kepada berbagai jenis seni yang muncul di berbagai wilayah yang ada di Banten. Masyarakat Banten harus menyadari dan percaya diri bahwa seni budaya yang dimilikinya memiliki potensi yang sangat luar biasa dan sejajar dengan seni-seni budaya lainnya yang sudah terkenal.
Salah satunya di wilayah Provisi Banten  yang memiliki budaya yang bermacam-macam dan berada di wilayah tertentu. Salah satu wisata adat yang terkenal di Indonesia adalah perkampungan suku Badui di provinsi Banten. Seperti contoh pola hidup masyarakat Badui yang sampai saat ini tidak pernah berubah karena mereka ingin mempertahankan kekhasan mereka sebagai masyarakat yang unik, lain daripada masyarakat lain. Karena itu, Badui telah dijadikan salah satu aset wisata Banten, bahkan aset nasional yang perlu dipertahankan dan dipelihara.
Contoh lainnya seperti pada Masyarakat adat Kasepuhan Cisitu Kabupaten Lebak Banten Selatan itu menyebut acara yang dilangsungkan setiap setahun sekali tersebut dengan "Seren Taun". Kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian upacara dalam rangka syukuran kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala kenikmatan yang telah diberikan selama satu tahun, terutama setelah warga melaksanakan panen hasil pertanian. Upacara adat tersebut merupakan bentuk syukuran atas segala hasil pertanian dalam bentuk panen padi, pisang, cengkeh dan berbagai hasil pertanian warga terutama padi sawah dan ladang selama satu tahun. Komunitas adat dan budaya ’seren taun’ tersebut harus bisa dipertahankan sebagai aset budaya Banten, sebagai daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Ada pula Bendungan Pamarayan yang  mulai di bangun oleh pemerintah kolonial Belanda  pada tahun 1905, sebelumnya di daerah ini telah di bangun jaringan-jaringan irigasi kecil sederhana. Irigasi tertua adalah yang di bangun oleh Sultan Ageng Tirtayasa pada sekitar abad ke 17. Bendungan ini juga dapat dijadikan sebagai aset wisata provinsi banten.
Selain itu, masih banyak beberapa tempat yang memiliki sejarah dan kekhasan budaya banten yang dapat dijadikan sebagai asset wisata provinsi banten seperti karang taraje, karang bolong, pantai anyer, pantai tanjung lesung,  taman wisata ujung kulon , dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dengan demikian, semakin banyaknya kebudayaan khas Banten yang ada, maka semakin banyak juga tempat-tempat tersebut yang dapat dijadikan aset wisata Provinsi Banten. Agar dapat melestarikannya dan masyarakat lainnya lebih tau tentang tempat itu dan dapat mengunjunginya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar